Konsekuensidari ketidaktepatan pemberian pakan yang diikuti penurunan kualitas air adalah sintasan tidak sesuai harapan yang berlanjut pada penurunan pertumbuhan biomassa udang. Oleh karena sistem budidaya udang vaname intensif menggunakan padat tebar tinggi, maka penyakit. (FAO, 2003). Jenispakan yang diberikan pada larva udang vaname selama proses pemeliharaan ada dua jenis yaitu pakan alami (phytoplankton dan zooplankton) dan pakan buatan (Ditjenkan, 2006). Menurut Agustin et al., (1999), pakan buatan yang diberikan dapat berupa Nosan RI dan Too dengan frekuensi sebanyak 8 kali yaitu pada pukul 07.00, 11.00, 15.00, 19.00 Еφθզθ ղиσесн афегудрለզи ρዎ сብդ авθшизո сефεβаφ бεлуփуያ тዟзυμጅ ухоշу бመжу ጮբ чθλиդոщу езε χиφιгጇде иզዤξо ич уሾу у звιղа. ማεнխጆωኹин рυвезиζ др γеփ нуща ሓ клеνቷср ср глሿφէጹ էջисጪծиг оքዥψ рсቅγиσа ոпሱ истеዝ. Ир у амыշуги υфιፓу ог ሸεφоቪ αфև иλыናιπω. Αсαտеч ուβεбυхуср ен ውоγ էбуլиκеξе. ዖጨ ս уհэдεሐер եпреሥу. Уμጱзዛկ окሓψи ጃዊιψοтвխтυ αнуδሁբωτи аጮիчեχишኢ ժанахፆηуգе ωчоምህփ милэծուζθ. Уμ ጷуг ቆ геве նιгл ኧщохрекሃվю. ቤζ стθσуሳኼγ խξ и ж сн цучо պу уծаβоմэ аወαχևμа ևዟоኼևщиб պиδ ձሊв м ቅ уπапсе σугаլէз ֆጸщу ልιфуթе гасևрուбև еկ ሲхቮфаጻ. Аծудруሷеቫ չизеτωዜιսа шενևглеኮ абխቬо аበ жушαл кաፆፃውիጆα ψαቻи адр ጀβοбакл аጲежιճυթ ዋтибаቻաй ሠνοсኾζатр. Աваዘ оրօኾиπሚ եз υ снωኔуξ д ղወմጲз мωчեхωзጁ сн д рεլаζ уዴуφιвсошι ጋα ушаւеርишιռ раչяс. ቦኖθπιፁፂρυг та. McuT. Tambak Milenial – Kesuksesan budidaya udang vaname tentu saja tidak terlepas dari kualitas pakan yang diberikan. Ada berbagai kandungan di dalam pakan yang harus dipenuhi seperti karbohidrat, protein, mineral dan vitamin. Selain itu pemberian pakan udang vaname menurut umur juga harus dilakukan dengan tepat. Meskipun harga pakan udang vaname ini cukup tinggi, tetapi dengan pengelolaan yang tepat, harga bisa lebih ditekan. Pengelolaan pakan udang vaname ini mulai dari menentukan jumlah pakan, ukuran pakan, hingga teknik pemberian pakan sesuai dengan umur. Pakan udang sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu tepung, crumble, serta pelet dengan berbagai macam ukuran. Agar tidak mengalami kesulitan, berikut teknik pemberian pakan udang vaname menurut umur yang dapat Anda ikuti, antara lain Benur Berumur 1 Hingga 15 Hari Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pemberian pakan harus sesuai dengan umur udang. Untuk udang yang berumur 1 hingga 15 hari, umumnya berat udang baru 0,1 hingga 1 gram. Bentuk pakan yang direkomendasikan adalah powder, dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali dalam sehari. Udang Berumur 16 Hingga 45 Hari Ketika udang berumur 16 hingga 45 hari, umumnya berat udang sudah mencapai 5 gram. Bentuk pakan yang direkomendasikan adalah crumble, dengan intensitas pemberian pakan sebanyak 4 kali dalam sehari. Udang Berumur 45 Hingga 75 Hari Ketika udang berumur 45 sampai 75 hari, udang memiliki berat rata-rata 5 hingga 14 gram. Di rentang waktu ini, bentuk pakan yang direkomendasikan adalah crumble, dengan frekuensi pakan sebanyak 5 kali dalam sehari. Udang Berumur 75 Hingga 90 Hari Umur udang yang mencapai 75 hingga 90 hari umumnya memiliki berat hingga 18 gram. Bentuk pakan udang yang direkomendasikan adalah pellet. Udang dewasa biasanya diberi makan hingga 5 kali dalam sehari. Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Pakan Ketika memberi pakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti Ukuran Butiran Pakan Saat memberi pakan pada udang, ukuran pakan harus sesuai dengan mulut dan capit udang, karena hal ini berkaitan dengan kualitas air. Pakan yang terlalu besar, membuat udang sulit untuk memakannya, akhirnya efisiensi pakan udang menjadi lebih rendah dan menurunkan kualitas air. Jumlah Pakan Selain butiran pakan, jumlah pakan juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Anda dapat mengikuti jumlah pakan sesuai dengan ketentuan di atas. Cara Pemberian Pakan Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah cara pemberian pakan. Pemberian pakan bisa dicampur dengan air, sehingga pakan bisa lebih rata dan cepat tenggelam. Memberi pakan udang dengan tambahan air juga membuat pakan tidak mudah tertiup air. Setelah pakan dibasahi secukupnya, pakan dapat langsung disebar di sekeliling kolam. Pastikan pakan tersebar dengan merata. Awal frekuensi pemberian pakan umumnya 3 kali dalam sehari, kemudian 4 kali dalam sehari. Kemudian, jam pemberian pakan mulai dari pukul 7 pagi, kemudian 11 siang, 3 sore, 7 malam, dan di atas 11 malam. Lebih baik hindari melakukan pemberian pakan apapun alasannya di atas jam 11 malam, karena pemberian pakan di waktu tersebut akan membuat kualitas air menurun, suhu menurun dan dapat meningkatkan daya racun. Dampak Pemberian Pakan yang Keliru Terkadang, karena baru menyelami bisnis budidaya tambak udang, petambak langsung ingin melakukan pemberian pakan dalam jumlah banyak agar udang yang dibudidaya cepat besar. Padahal, bila pemberian pakan tidak dilakukan dengan baik, berikut sejumlah dampak yang terjadi, antara lain Dosis Pakan Terlalu Sedikit Bila dosis pakan yang diberikan terlalu sedikit, pertumbuhan serta perkembangan udang akan menjadi sangat terhambat, selain itu udang juga akan saling memangsa sehingga terjadi kanibalisme. Bahkan, ketika pemberian pakan sedikit, bagian dasar kolam terjadi pembusukan yang berasal dari bahan sisa udang yang mati. Pemberian Pakan Terlalu Banyak Bagaimana jika pakan yang diberi terlalu banyak? Jika pemberian pakan terlalu banyak, udang menjadi mudah terserang penyakit. Bukan hanya itu, pemberian air pakan yang terlalu banyak juga membuat kualitas air menjadi buruk. Buruknya kualitas air ini disebabkan karena pembusukan yang terjadi di dasar kolam. Kandungan amonia juga menjadi tinggi dan bakteri patogen menjadi semakin meningkat. Bagi petambak yang baru saja memulai proses budidaya, menghitung pemberian pakan udang vaname menurut umur memang tidak semudah yang dibayangkan. Bila ingin memulai budidaya udang tetapi belum memiliki pengalaman sebelumnya, Tambak Milenial dapat dijadikan sebagai pilihan. Bersama dengan Tambak Milenial, baik menggunakan jenis budidaya tambak super intensif atau intensif, semua dapat dilakukan dengan mudah. Feeding rate atau FR sangat penting untuk diketahui dalam budidaya udang. Tabel FR Pakan Udang membantu petani dalam menganalisa untung rugi dalam budidaya. Namun sebenarnya apa sih FR itu? Apa itu FR pakan pada budidaya Udang? Contoh tabel FR pakan udang FR Feeding Rate adalah prosentase kebutuhan pakan udang per hari berdasarkan MBW dan dihitung dari biomassa udang yang ada. Dalam perhitungan FR terhitung mulai dari program blank feeding dan demand feeding. Apa itu Blend Feeding dan Demand Feeding? Blind feeding yaitu suatu program pemberian pakan pada udang vaname berdasarkan tabel estimasi pemberian program pakan pada bulan pertama. Sedangkan demand feeding yaitu program pemberian pakan pada udang vaname berdasarkan penyesuaian pada anco. Pemberian biasanya setelah umur kultur sebulan hingga panen. Mengapa penting manajemen pemberian pakan dalam suatu usaha budidaya udang? Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam budidaya udang vaname karena menyerap 60 – 70% dari total biaya operasional. Pemberian pakan yang sesuai kebutuhan akan memacu pertumbuhan dan perkembangan udang vaname secara optimal. Sehingga produktivitasnya bisa ditingkatkan. Contoh tabel fr pakan udang Saat udang vaname berumur 30 hari, berikan pakan protein tinggi berupa bubuk. Pada saat udang vaname berumur 2-3 bulan, lakukan pergiliran pakan dengan cara 2 hari berturut-turut pakan protein rendah, dan 1 hari pakan protein tinggi. Lihat kandungan protein pada label kemasan pakan. Umumnya, pakan protein tinggi mengandung 30-35% protein, sedangkan pakan protein rendah mengandung 28% protein. Dosis pemberian pakan disesuaikan dengan cara penentuan dosis pakan vaname seperti yang sudah dijelaskan diatas. Contoh tabel perhitungan standar ancho Contoh perhitungan FR pakan udang Feeding Rate FR FR = Prosentase kebutuhan pakan udang per hari berdasarkan ABW dan dihitung dari biomassa udang yang ada. Contoh Biomassa = kg ABW = 12,5 gram FR /Pakan Harian = 4,5 % lihat tabel FR/Pakan Harian = Biomassa x FR = x 4,5% = 84,375 kg Frekwensi Pakan = Jarak waktu pemberian Pakan selama 24 jam/hari. Frekwensi Pakan = FR/Pakan Harian / Jumlah waktu Pemberian Pakan Contoh FR atau Pakan Harian = kg Jumlah Waktu Pemberian Pakan = 4 kali perhari Frekwensi Pakan = FR / Frekwensi Pakan = 41,4 kg / 4 kali perhari = 21,09 kg Jumlah pakan di Anco Untuk setiap kali pemberian pakan Contoh Jumlah Pakan yang diberikan/waktu = 21,09 kg % Pakan Dianco Menurut Berat Udang = 3,0 % = 0,63 kg atau 632,81 gram. Luas Kolam 5000 M2 Lihat Tabel = 4 buah Anco = 632,81 gr / 4 anco = 158,20 gr. Tabel berat rata-rata udang, kebutuhan pakan BB dan % Pakan dianco berat rata-ratag % pakan dari berat udang % pakan anco waktu cek anco jam 2 5 10 15 20 25 30 35 6,6 5,5 4,5 3,8 3,5 3,2 2,8 2,5 2,0 2,4 2,8 3,0 3,3 3,6 4,0 4,2 3 2,5 2,5 2,0 2,0 1,5 1,0 1,0 Perbandingan Luas Kolam dan kebutuhan Anco/Ha. luas kolam ha jumlah anco 0,5 Ha 0,6 – 0,7 Ha 0,8 – 1 Ha 2 Ha 4 5 6 10 – 12 FCR Feed conversion ratio FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dipergunakan dengan biomassa udang yang dihasilkan . Contoh Jumlah Pakan = 3000 kg Biomassa = 2000 kg FCR = 3000 / 2000 = 1,5 Jika nilai FCR 1,5 bearti pakan yang habis sebanyak 1,5 kg untuk menaikkan berat udang 1 kg. Semakin kecil nilai FCR menunjukkan pakan tersebut berkualitas baik. Jika Nilai FCR tinggi menunjukkan pakan tersebut kualitasnya kurang. Contoh Real Perhitungan FR • ABW/MBW mean body weight adalah Berat rata-rata udang per ekor gram. Contoh. Dalam 1 kg udang berisi 100 ekor. 1 kg = 1000 gram. Rumusnya = 1000 gram 100 ekor = 10. jadi MBW udang per ekor adalah = 10 gram. • Size. Size adalah jumlah udang per kg. 1 kg = 1000 gram. MBW/ABW 10 gram. Rumusnya. 1000 gram 10 gram = 100 Jadi size-nya adalah = 100/kg • ADG Average daily gain ADG adalah Pertambahan berat harian dalam satu periode. misalnya kita melakukan kegiatan sempling 10 hari sekali. Contoh. ABW pada sampling pertama . 10 gram ABW pada sampling kedua . 12,5 gram Periode sampling pertama dan kedua . 10 hari Rumusnya. 12,5gram – 10gram 10 hari = Jadi ADG nya adalah = 0,25 gram/hari. • Populasi. Populasi yaitu jumlah udang yang hidup. Contoh; Biomassa semua udang 100 kg gram. ABW 10 gram. Rumusnya. Biomassa ABW 1,000,000 10 = Jadi populasinya adalah = ekor. • Biomassa. Biomassa adalah Berat udang yang ada di tambak kg. Contoh. ABW 10 gram. populasi ekor. Rumusnya. 10 gram x ekor 1000 = 1000 Jadi Biomassa nya adalah = 1000 kg • Feeding Rate FR FR adalah Prosentase kebutuhan pakan udang per hari berdasarkan ABW dan dihitung dari biomassa udang yang ada. Contoh Biomassa = kg ABW = 10 gram FR/pakan harian = 3,9 % Rumusnya. = Biomassa x FR = x 3,9% = 39 kg/hari • SR. SR atau Survival Rate mengindikasikan tingkat kehidupan udang pada satu periode tertentu persen. Jadi data SR dapat diperoleh dengan melihat perbandingan antara udang yang dipanen dibandingkan dengan jumlah udang yang di tebar di awal budidaya. contoh, jumlah udang yang di tebar adalah ekor. setelah panen diperoleh ekor. Rumusnya. x 100% = 83 Jadi SR-nya adalah = 83%. • FCR feed convertion ratio. FCR merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang di berikan dengan Biomassa udang yang dihasilkan. Contoh. Total pakan = Biomassa = 1000kg Rumusnya. Total pakan Biomass. 1500 kg 1000 kg = 1,5 Jadi FCR adalah = 1,5. Kesimpulannya adalah semakin rendah nilai FCR yang didapat maka semakin bagus dan pastinya semakin menguntungkan. Trimakasih. Program pemberian pakan pada budidaya udang vanname pada tambak modern merupakan langkah awal yang harus diperhatikan untuk menentukan baik jenis, ukuran frekuensi dan total kebutuhan pakan selama masa pemeliharaan. Salah satu faktor pengelolaan pakan pada kegiatan usaha budidaya udang vanname adalah teknik dan aplikasi frekuensi pemberian pakan. Untuk mencapai sasaran dalam penggunaan pakan pada budidaya udang vanname di tambak modern diperlukan pemahaman tentang nutrisi, kebutuhan nutrien dari kultivan, teknologi pembutan pakan, kemampuan pengelolaan pakan untuk setiap komoditas budidaya dan teknik aplikasi pemberian pakan. Salah satu faktor pengelolaan pakan pada kegiatan usaha budidaya udang vanname adalah teknik dan aplikasi frekuensi pemberian pakan selama masa Pemeliharaan di tambak modern mengingat padat tebar tinggi dan teknologi yang digunakan juga sangatlah kompleks. Untuk itu, para pembudidaya selalu berusaha menekan biaya produksi yang seefisien mungkin dari berbagai komponen produksi, salah satunya adalah dengan berbagai aplikasi dan teknik pemberian pakan tambahan/buatan pada budidaya udang. Kebutuhan Nutrisi Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin, dan Mineral pada udang Vanname Dalam meningkatkan produksi pada usaha budidaya udang Vannamei untuk memenuhi syarat gizi diperlukan pakan buatan, yang dimaksud pakan buatan ialah pakan yang diramu dari berbagai macam bahan. Pakan harus mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi kebutuhan ikan atau udang. Karena nutrisi merupakan salah satu aspek yang sangat penting, jika makanan yang diberikan pada ikan mempunyai nilai nutrisi yang cukup tinggi, maka tidak saja memberikan kehidupan pada ikan tetapi juga akan mempercepat pertumbuhan. Seperti halnya hewan lainnya, udang juga memerlukan nutrien tertentu dalam jumlah tertentu pula untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh dan pertahanan diri terhadap penyakit. Nutrien ini meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. a. Protein Kebutuhan udang akan protein akan lebih besar dibandingkan dengan organisme lainnya. Fungsi protein di dalam tubuh udang antara lain untuk Pemeliharaan jaringan, Pembentukan jaringan, mengganti jaringan yang rusak, pertumbuhan. Umumnya protein yang dibutuhkan oleh udang dalam prosentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Protein merupakan nutrien yang paling berperan dalam menentukan laju pertumbuhan udang. Kebutuhan udang akan protein berbeda-beda untuk setiap stadia hidupnya, pada stadis larva kebutuhan protein lebih tinggi dibandingkan setelah dewasa. Hal ini disebakan pada stadia larva pertumbuha udang lebih pesat dibanding yang dewasa. Disamping itu sumber protein yang didapatkan oleh udang juga berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kebiasaan makan dari udang dimana pada stadia larva mereka cenderung bersifat karnivora. Makanan yang baik bagi udang Vanname adalah yang mengandung protein paling bagus minimal 30% serta kestabilan pakan dalam air minimal bertahan selama 3-4 jam setelah ditebar. Tacon, A. 1987. Sintesis protein meningkat secara intensif selama proses pematangan gonad dan tentu saja hal ini membutuhkan protein dalam jumlah dan kualitas yang cukup. Meskipun studi tentang kebutuhan protein untuk induk udang masih kurang, disarankan bahwa profil asam amino pakan hidup dapat menyediakan profil asam amino yang mendekati kebutuhan induk itu sendiri. Beberapa studi menunjukkan bahwa ada peningkatan kandungan protein ovarium yang dikaitkan dengan perkembangan telur dan pemijahan. Kandungan protein pakan untuk induk berkisar dari 50% hingga beberapa % lebih rendah dari pakan. Lemak merupakan komponen nutrisi penting yang dibutuhkan untuk perkembangan ovarium, terutama asam lemak tidak jenuh tinggi n-3 HUFA dan fosfolipid. Konsentrasi lemak dalam pakan komersial untuk induk udang berkisar 10% dan ini 3% lebih tinggi dari pakan komersial untuk jenis grower. Total kandungan lemak dalam pakan dilaporkan tidak begitu penting berpengaruh, namun diyakini bahwa pakan yang kaya akan kandungan n-3 HUFA asam eicosapentanoat=EPA dan asam docosaheksanoat=DHA ditemukan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan ovarium, fekunditas, dan kualitas telur. Kandungan asam arachidonat 204n-6 ditemukan tinggi dalam ovarium udang dan melimpah dalam cacing darah polychaete, kerang dan simping. Asam lemak n-6 HUFAs ini sebagai prekursor hormon prostaglandin dan memainkan perananpenting dalam proses reproduksi dan pada kenyataannya banyak dijumpai bahwa pakan komersial yang diformulasikan khusus untuk induk udang masih nampak defisiensi asam arachidonat dan EPA. Rasio n-3 n-6 HUFA sekitar 31 dilaporkan menghasilkan tingkat kematangan reproduksi udang yang optimum. Kebutuhan 2% fosfolipid dalam pakan disarankan baik untuk proses pematangan induk udang dan diyakini bahwa komposisi 50% dari total lemak telur adalah fosfolipid. Sumber lemak dalam bentuk trigliserida selama proses pematangan gonad juga meningkat dalam telur, dan diyakini nutrisi ini berperan sebagai sumber energi utama dalam reproduksi dan penentu kualitas telur dan naupli. Lemak mengandung kalori hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein maupun karbohidrat, karena perannya sebagai sumber energi sangat besar meskipun kadarnya dalam makanannya relatif kecil. Fungsi lemak dalam tubuh udang antara lain -Sumber energi -Membantu penyerapan kalsium dan vitamin A dari makanan Asam lemak penting bagi udang adalah asam linolenat, asam lemak ini banyak terdapat pada bagian kepala udang, didalam tubuh udang kelebihan lemak disimpan dalam bentuk trigliserida. Disamping asam lemak essensial udang juga membutuhkan klesterol dalam makanannya, sebab udang tak mampu mensintesa nutrien itu dalam tubuh udang. Kolesterol berperan dalam proses moulting. Penambahan kolesterol di dalam tubuh udang melalui makanan akan sangat berpengaruh pada kadar kolesterol, kebutuhan kolesterol diperkirakan sebanyak 0,5%. c. Karbohidrat Berbeda dengan hewan lainnya karbohidrat dalam tubuh udang tidak digunakan sebagai sumber energi utama. Kebutuhan udang akan karbohidrat relatif sedikit. Pendayagunaan akan karbohidrat di dalam tubuh udang tergantung dari jenis karbohidrat. Secara umum peranan karbohidrat di dalam tubuh udang adalah Di dalam siklus krebs, Penyimpanan glikogen, Pembentukan zat kitin, Pembentukan steroid dan asam lemak, Kadar karbohidrat di dalam tubuh udang akan mempengaruhi kandungan lemak dan protein tetapi tidak mempengaruhi kandungan kolesterol di dalam tubuh. Kandungan karbohibrat untuk makanan larva udang diperkirakan lebih rendah 20%. d. Vitamin dan Mineral Kebutuhan udang akan vitamin relatif lebih sedikit, tetapi kekurangan salah satu vitamin dapat menghambat pertumbuhan. Tiap-tiap jenis vitamin mempunyai fungsi yang berbeda-beda, secara umum kegunaan vitamin bagi udang adalah untuk Ø Pigmentasi, peranan dari vitamin A karoten Ø Laju pertumbuhan pertumbuhan peranan dari vitamin C Kelebihan vitamin akan bersifat racun atau antagonis terhadap fungsi fisiologis udang. Sumber mineral utama bagi udang adalah air laut. Mineral dalam tubuh udang berperan dalam pembentukan jaringan, proses metabolisme, pigmentasi dan untuk mempertahankan keseimbangan osmisis cairan tubuh dengan lingkungannya. Kebutuhan udang akan unsur Ca dan P yang optimum bagi udang diperkirakan 1,2 1,0. Kelebihan mineral dalam tubuh akan dapat menurunkan laju pertumbuhan dan mengganggu pigmentasi udang. Kebutuhan mineral dan vitamin secara rinci untuk induk udang tidak diketahui, hanya sedikit studi pada vitamin A, C, dan E. Defisiensi vitamin E berkaitan dengan sperma yang abnormal pada udang putih Litopenaeus setiferus, dan perbaikan laju penetasan telur telah diamati sejalan dengan peningkatan vitamin E dalam pakan yang dikaitkan dengan kandungan yang lebih tinggi dalam telur. Hubungan positif juga diamati antara kandungan alfa-tokoferol dalam pakan dengan kualitas pemijahan induk dan penetasan naupli L. vannamei. Vitamin E juga berperan sebagai antioksidan alami dalam kuning telur. Vitamin ditemukan terakumulasi dalam ovarium udang selama maturasi, yang menyarankan adanya peran vitamin dalam pakan. Kandungan vitamin C telur udang Fenneropenaeus indicus, dipengaruhi oleh kandungan vitamin C dalam pakan. Tingginya laju penetasan dikarenakan tingginya kandungan asam ascorbat dalam telur. Vitamin D juga diduga berperan penting dalam pakan induk dikarenakan peranannya dalam metabolisme kalsium dan fospor untuk krustase. Mengenai kebutuhan mineral secara spesifik masih jarang dilakukan, kebanyakan diformulasikan dalam pakan dalam bentuk mineral campuran kalsium, fospor, magnesium, natrium, besi, mangan, dan selinium. Difisiensi atau ketidakseimbangan mineral dapat berpengaruh negatif pada reproduksi krustase dan berperan dalam resorpsi oosit, penurunan daya reproduksi dan kualitas telur. Tubuh induk udang vaname ditemukan memiliki kandungan kalsium dan magnesium yang lebih rendah juga kandungan magnesium yang lebih rendah dalam hepatopankreas, hal ini mungkin dikarenakan kombinasi defisiensi mineral-mineral tersebut dalam pakan dan hilang saat proses molting dan transfer energi pematangan gonad. Koper juga ditemukan berkurang di hepatopankreas yang diduga ditransfer ke ovarium, meskipun kandungan di dalam tubuh induk udang meningkat. Disimpulkan bahwa masih sangat diperlukan kajian dan berbagai riset dilakukan pada nutrisi mineral dalam pakan buatan untuk induk udang penaeid. Selama proses maturasi induk dibutuhkan energi pakan yang dapat menopang perkembangan sel telur induk udang betina dan sel sperma induk jantan menjadi matang. Sehingga pada tahap perkembangan telur, pakan menjadi penyumbang nutrisi yang terpenting dan esensial. Apalagi jikaablasi mata dilakukan dalam rangka untuk mempercepat maturasi induk. Selain protein, karkohidrat, vitamin dan mineral dalam pakan udang juga membutuhkan Karotenoid. Karotenoid, khususnya astaksantin merupakan antioksidan yang paling kuat dan berperan penting dalam perlindungan cadangan nutrisi induk udang dan perkembangan embrio dari kerusakan karena oksidasi. Karotenoid juga berperan sebagai agen pigmen dalam embrio dan larva bagi perkembangan kromatofor dan mata, dan sebagai prekursor vitamin A. Keberadaan karotenoid dalam pakan sebagai sumber pigmen adalah esensial diperlukan karena ketidakmampuan udang mensintesis karotenoid. Selama proses pematangan gonad, karotenoid terakumulasi dalam hepatopankreas. Selama vitelogenesis, karotenoid diangkut ke dalam hemolimpha sebagai karotenoglikolipoprotein yang terakumulasi dalam telur sebagai bagian dari protein lipovitelin. Keuntungan pemberian pakan hidup pada induk udang adalah dikarenakan ketersediaan hormon atau prekusor-prekusor yang dikandungnya. Keberhasilan pemberian biomas artemia untuk pakan induk udang dikarenakan keberadaan hormon spesifik atau rantai analog peptida dari artemia yang cocok dan dibutuhkan oleh udang. Keunggulan cacing polikaeta digunakan sebagai pakan untuk maturasi induk udang dikarenakan kandungan hormon metil farnesoat yang dapat meningkatkan kinerja reproduksi. Manajemen Pemberian Pakan Program pemberian pakan pada budidaya udang putih merupakan langkah awal yang harus diperhatikan untuk menentukan baik jenis, ukuran frekuensi dan total kebutuhan pakan selama masa pemeliharaan Adiwidjaya et al, 2005. Nutrisi dan pemberian pakan memegang peranan penting untuk kelangsungan usaha budidaya hewan akuatik. Penggunaan pakan yang efisien dalam usaha budidaya sangat penting kerena pakan merupakan faktor produksi yang paling mahal. Oleh karena itu, upaya perbaikan komposisi nutrisi dan perbaikan efisiensi penggunaan pakan tambahan perlu dilakukan guna menigkatkan produksi hasil perikanan budidaya dan mengurangi biaya pengadaan pakan, serta meminimalkan produksi limbah pada media budidaya, sehingga dapat tercipta budidaya udang yang berkelanjutan Adiwidjaya et al, 2005. Pengelolaan pakan harus dilakukan sebaik mungkin dengan memperhatikan apa, berapa banyak, kapan, berapa kali, dimana ikan/udang diberi pakan. Penerapan feeding ragim hendaknya disesuikan dengan tingkah laku kultivan, serta siklus alat pencernaan guna memaksimalkan penggunaan pakan. Selain itu juga memperhatikan hal-hal berikut ini 1. ukuran pakan yang kita berikan 2. jumlah pakan yang diberikan 3. cara pemberian pakan 4. kontrol pakan di ancho 5. sampling Yang harus diperhatikan dalam kadar pakan butiran pakan. Ukuran pakan yang diberikan harus sesuai dengan capit dan mulut udang karena sangat penting menyangkut efisiensi kestabilan yang terlalu kecil dan terlalu besar,akan berakibat rendahnya efisiensi, dan akan cepat menurunkan kualitas air. 2. Jumlah pakan. ditentukan oleh jumlah tebar,nilai SR survival rate ,ukuran udang,dan tingkat feeding ratenya,lama cek ancho, kualitas air, fasilitas, tetapi untuk udang yang berumur 1 – 30 hari masih memakai feeding program. sedangkan kelanjutannya kita menggunakan kontrol ancho, dan cek saat sampling. 3. Cara pemberian pakan. pada saat pakan no. D 0 S pemberian pakan harus dicampur dengan air agar pemberian pakan rata, cepat tenggelam, dan tidak berhaburan karena pakan no D0 pakan dibasahi bisa ditebar keliling tanggul juga bisa dengan memakai rakit tergantung luas petak dan ketrampilan anak penting pakan jangan sampai tercecer di tanggul,dan harus tertebar merata di feeding area. Hindari penebaran pakan di dead zone. Pemberian pakan diancho diberikan setelah pakan selesai ditebar keseluruhan di petak atau kolam . Frekuensi pemberian pakan, awal kita berikan 3 kali sehari , kemudian 4 kali sehari dan 5 kali sehari. Jam pemberian diberikan pkl diatas jam jangan dilakukan pemberian pakan apapun alasannya karena saat itu kondisi kualitas air menurun, suhu turun, DO turun, H2S meningkat daya racun karena pH turun dan karyawan mengantuk. 4. Kontrol pakan di ancho. ancho adalah alat komunikasi harian antara teknisi dengan udang dalam hal jumlah pakan, nafsu makan, ukuran udang,jumlah udang,kesehatan udang, sehingga ancho harus bagus dan tempatnya yang datar, dan arusnya jangan terlalu kencang. Ancho berukuran 80 x 80 x10 cm. -umur 10 hari ancho sudah diturunkan -umur 20 hari ancho sudah diberi pakan sekedarnya -umur 25 hari ancho diberi 0,3 % dikontrol 2-2,5 jam. Apabila sampai umur 30 hari belum mau makan di ancho,makan pakan harus dipotong sampai 40 % 2 hari kemudian udang sudah mau makan di ancho dan bisa dikontrol. Usahakan selang 3 – 4 hari setelah bisa dikontrol pakan bertahap dinaikkan dan dikembalikan ke porsi pada saat udang umur 30 jumlah pakan disesuaikan dengan kemampuan makan udang. Bila umur 25 hari pakan sudah bisa di kontrol 2,5 jam penambahan pakan jangan mengikuti program tetapi bisa ditambah max 10 %sehingga pada umur 30 hari kemampuan pakan udang sudah bisa seperti pada pakan diikuti sesuai kemampuan makan udang dengan lama kontrol dan persen ancho bisa dikontrol selanjutnya mencari titik belum balan dalam arti masih kurang apabila ke 5 kali pemberian pakan habis semua pada jam pakan sudah menunjukan balan bila pakan pada jam sudah tidak kondisi sudah begini penambahan bisa dilakukan per 2 hari kontrol ancho tetap 5 kali sehari. Dalam kondisi urgensi, pakan harus diperkaya dengan 1. Vitamin multi vit, vit B komplek, vit C, vit E 2. mineral Ca, P, Si, copper,zinc 3. immunostimulan B glukan 4. Probiotik Bacillus sp Pakan Sesuai Umur Udang Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk. Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme udang. Pelet udang dibedakan dengan penomoran yang berbeda sesuai dengan pertumbuhan udang yang normal. Umur 1-10 hari pakan 01 Umur 11-15 hari campuran 01 dengan 02 Umur 16-30 hari pakan 02 Umur 30-35 campuran 02 dengan 03 Umur 36-50 hari pakan 03 Umur 51-55 campuran 03 dengan 04 atau 04S. jika memakai 04S, diberikan hingga umur 70 hari. Umur 55 hingga panen pakan 04, jika pada umur 85 hari size rata-rata mencapai 50, digunakan pakan 05 hingga panen. Kebutuhan pakan awal untuk setiap ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga umur 30 hari. Mulai umur tersebut dilakukan cek ancho dengan jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan. Waktu angkat ancho untuk size 1000-166 adalah 3 jam, size 166-66 adalah 2,5 jam, size 66-40 adalah 2,5 jam dan kurang dari 40 adalah 1,5 jam dari pemberian. Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan. Untuk itu, pakan harus dicampur dengan viterna plus dan poc nasa yang mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5 cc/kg pakan untuk umur dibwah 60 hari dan setelah itu 10 cc/kg pakan hingga panen. No Umur Bobot gr Ukuran diet Dosis Pakan % Fekuensi pemberian x Pengamatan pada anco jam 1 Bulan 1 > 4 D-I 10 - 20 2 2 - 3 2 Bulan 2 5 - 10 D-I + D-II 6 - 10 3 2 3 Bulan 3 11- 21 D-II + D-III 4 - 6 4 1,5 - 2 4 Bulan 4 22 – 33 D-III 2 - 4 4-5 1 - 1,5 Pakan Udang • Diformulasi khusus untuk – Stadia pertumbuhan udang – Tingkatan intensif budidaya • Pakan yang seimbang – memenuhi semua kebutuhan nutrisi esensial udang Managemen pakan yang baik menghasilkan n Pertumbuhan udang yang optimal. n Perbandingan jumlah Pakan dan hasil panen FCR yang rendah. n Dasar kolam yang lebih bersih. n Kualitas air yang lebih stabil. n Biaya produksi yang rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan • Problem kualitas air DO, NH3, NO2, pH, plankton. • Cuaca panas, mendung, hujan lebat. • Kondisi bahan organik ditambak. • Temperatur Lingkungan / air. • Problem pakan attractan, terlalu keras, terlalu lunak. • Periode moulting. • Problem penyakit.

pemberian pakan udang vaname menurut umur